Aku sendiri sampai sekarang belum rela mengganti nasi putihku dengan nasi merah. Pernah ada masanya ketika kami sekeluarga mencoba mengganti nasi putih dengan nasi merah. Awalnya, demi hidup sehat, aku meniatkan hati untuk menerima perubahan gaya hidup ini. Aku makan nasi merah, dengan lauk apa saja yang tersedia di rumah.
Baru beberapa hari berjalan, rasa tersiksa mulai datang. Menurutku, nasi merah rasanya aneh dan merusak rasa-rasa lauk yang tadinya aku sukai. Oseng-oseng jadi aneh, ayam goreng jadi aneh, semua jadi aneh. Karena itu, porsi nasi merah pun dikurangi – tidak dihilangkan. Nasi merah dicampur dengan nasi putih. Tapi, secara reflek, aku selalu mengambil lebih banyak nasi putih. Akhirnya, setelah merasa bahwa program hidup sehat ini mengalami kebuntuan, nasi putih yang pulen dan lezat itu kembali terhidang di meja makan.
Mendengar cerita kawanku tentang pengalamannya dan mengenang pengalamanku dengan nasi merah, aku berpikir bahwa mungkin rasa aneh dan tidak enak nasi merah itu bukan semata-mata kesalahan nasi merah. Lauk-pauk yang rasanya jadi kacau itu pun mungkin bukan kesalahan si nasi merah.
Bisa saja kan kalau kita (atau aku) yang belum menemukan resep lauk-pauk yang memang berjodoh dengan nasi merah? Selama ini lauk-pauk yang aku makan dengan nasi merah adalah lauk-pauk yang berjodoh dengan nasi putih. Sehingga mungkin saja rasanya jadi kacau dan aku menyalahkan nasi merah. Mungkin saja, kalau aku menemukan paduan rasa yang cocok dengan nasi merah, nasi merah tidak lagi terasa aneh.
Contohnya saja, aneh bagiku untuk memakan hidangan a la barat yang creamy dengan nasi putih. Hidangan yang creamy itu lebih cocok dimakan bersama kentang. Sama seperti kasus nasi merah dan nasi putih, mungkin formula paduan rasa yang tepat belum aku temukan. Toh, aku suka hidangan nasi merah a la Wonosari. Bagiku, lauk sayur tempe dan empal manis adalah jodoh nasi merah karena – entah kenapa – dua lauk tadi lebih cocok dimakan bersama nasi merah daripada nasi putih. Ini menurut aku yang penggemar nasi putih.
Karena itu, mungkin kita perlu mulai bereksperimen mencari lauk jodoh si nasi merah. Ada yang punya resep lauk untuk nasi merah?

- Merapi dan Romantisme Kaliurang - September 18, 2015
- Soto (di) Jogja - September 15, 2015
- Segelas Teh di Angkringan - July 24, 2015
- Jalan Kaki di Kotagede - July 21, 2015
- Jogja Terlalu Nyaman - July 10, 2015
- Si Terang Bulan - April 28, 2015
- Acuan Kuliner dan Keberlimpahan Informasi - April 3, 2015
- Piknik itu (Bisa) Sederhana - March 21, 2015
- Traktiran Ulang Tahun - March 18, 2015
- To Eat or Not To Eat? - March 12, 2015