Nama dan Bahasa

Seperti yang umum telah diketahui, Bahasa Inggris mengenal nama yang berbeda untuk hewan yang dewasa dengan hewan yang masih anak-anak. Misalnya untuk singa jantan dewasa disebut lion sementara singa yang masih muda disebut cub. Sementara untuk kucing dewasa disebut dog sementara untuk anak anjing disebut pup.

Ini mengingatkan saya dengan apa yang biasa dipelajari murid-murid SD di Yogyakarta dalam mata pelajaran Bahasa Daerah.

Sama seperti di dalam Bahasa Inggris, ternyata dalam pelajaran Bahasa Daerah tersebut, juga ada salah satu materi ajar yang memperkenalkan tentang nama anak-anak hewan tertentu.

Misalnya cicak, nama anaknya adalah sawiyah; kadal anaknya adalah tobil; anak kuda adalah belo; gudel anak kerbau; pedhét anak sapi; dan masih banyak lagi.

Tentu saja pada awalnya ini bukan perkara mudah, sebab ada banyak macam hewan dihafalkan dan itu masih ditambah dengan menghafalkan nama anak-anak hewan tersebut.

Nah yang lebih seru lagi adalah, agak berbeda dengan Bahasa Inggris, di dalam pelajaran Bahasa Daerah di Yogyakarta ternyata tak berhenti hanya pada hewan dan anak-anaknya, atau biasa disebut dengan arane anak kewan.

Sebab selain yang disebutkan di atas itu, ternyata ada juga nama lain untuk isi/biji buah-buahan (arané isi), pohon (arané wit ) , daun (arané godhong), kembang (arané kembang), buah (arané woh), dan masih banyak lainnya.

Mungkin tak banyak bahasa-bahasa lain yang memiliki keunikan dan kedetailan membahasakan dan memberi nama benda-benda hingga sedetail itu.

Mungkin itu karena orang-orang Jawa jaman dahulu sangat dekat dan perhatian terhadap proses pertumbuhan flora dan fauna di sekitar mereka. Sehingga mereka memberi penamaan pada setiap tahap pertumbuhan atau tiap organ dari flora dan fauna tersebut.

Iya, benar-benar di sekitar mereka, itulah sebabnya jarang ditemukan nama anak-anak hewan atau nama biji dan buah-buahan yang tidak tumbuh di Jawa. Sehingga setahu saya, tidak ada nama anak pinguin atau platypus, serta tak ada nama buah kaktus atau biji pohon oak, misalnya.

Nah, bagi yang pernah mendapatkan pelajaran Bahasa Jawa di waktu SD, kira-kira sekarang masih ingat berapa nama anak-anak hewan atau nama kembang tumbuh-tumbuhan?

About Iwan Pribadi

Seorang suami dan bapak, suka sejarah dan membaca, lebih suka lagi menceritakannya pada siapapun yang sudi mendengarkan. Saat ini sedang niat belajar motret. Jangan ragu menyapa lewat @temukonco atau monggo berkunjung ke temukonco.com

2 thoughts on “Nama dan Bahasa”

Leave a Comment